Minggu, 15 Desember 2013

AdaB Tidur yang bAIK

Adab-Adab Tidur

1. Tidur diawal malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir
Rasulullah adalah teladan bagi setiap muslim, maka barang siapa yang memperhatikan tidurnya, niscaya dia akan mendapati bahwa tidurnya beliau paling sempurna dan paling bermanfaat bagi tubuh. Beliau tidur diawal malam dan pada sepertiga malam terakhir.
Sahabat mulia Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa pernah bertutur:
“Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku Muimunah untuk melihat bagaimana shalatnya Rasulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur”.
(HR. Muslim)
Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, beliau berkata:
“bahwasanya Nabi biasa tidur pada permulaan malam dan bangun pada akhir (sepertiga) malam, kemudian mengerjakan shalat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Dibencinya tidur sebelum lsya’ dan ngobrol setelahnya.
Berdasarkan hadits:
Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya’ dan bercakap-cakap setelahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Al-Hafizh lbnu Hajar berkata:
“Dibencinya tidur sebelum Isya’ karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya’ hingga keluar waktunya, adapun bercakapcakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya-pent, dapat meyebabkan tidur hingga shalat shubuh dan luput dari shalat malam”. (Fathul Bari)
Kemudian Al-Hafizh menegaskan bahwa larangan bercakap-cakap setetah Isya’ dikhususkan pada percakapan yang tidak ada manfaat dan kebaikan didalamnya. (Fathul Bari)
Adapun percakapan yang bermanfaat maka tidaklah termasuk dalam larangan ini, sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Nabi bersama Abu Bakar pernah bercakap-cakap hingga larut malam karena urusan kaum muslimin.
(HR. Tirmidzi, Ahmad; terdapat dalam Ash-Shahihah)
3. Menutup pintu, mematikan api dan lampu Berdasarkan hadits:
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Juga berdasarkan hadits:
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Janganlah kalian meningalkan api yang menyala ketika kalian tidur”.
(HR. Bukhariy)
Imam Al-Qurthubi berkata:
“Berdasarkan hadits ini apabila seseorang tidur sendirian sedangkan api masih menyala di dalam rumahnya hendaklah ia mematikan terlebih dahulu sebelum tidur, demikian pula apabila di dalam rumah terdapat beberapa orang hendaklah orang yang terakhir yang melakukannya, maka barang siapa yang meremehkan hal ini sungguh dia telah menyelisihi sunnah!”
(Fathul Bari)
Ibnu Daqiq Al-`Ied berkata:
“Perintah menutup pintu sebelum tidur, di dalamnya terdapat kebaikan duniawi dan ukhrowi yaitu menjaga diri dan harta dari orang-orang yang hendak berbuat jahat, terlebih lagi dari syaithon”.
(Fathul Bari)
Perhatian: Perintah mematikan api dan lampu sebelum tidur merupakan tindakan preventif sebelum terjadt kebakaran, apabila aman dan kebakaran -seperti keadaan lampu-lampu masa kini-Pent maka tidaklah mengapa menghidupkannya.
(Syarah Shahih Muslim)
4. Berwudhu
Berdasarkan hadits:
Dari Baro’ Bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Nawawi berkata:
“Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak tidur, apabila seseorang telah mempunyai wudhu maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemputnya seketika itu, maksud yang lain dengan berwudhu dapat menjauhkan diri dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur”.
(Syarah Shahih Muslim)
5. Mengibas tempat tidur
Berdasarkan hadits:
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur maka mengibas tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Faidah hadits:
- Sunnahnya mengibas tempat tidur sebelum tidur. (Syarah Shahih Muslim)
- Hendaklah mengibasinya tiga kali. (Fathul Bari)
- Membaca ‘Bismillah’ ketika mengibasinya sebagaimana hadits riwayat Muslim
- Bagi orang yang bangun dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi, maka dianjurkan untuk mengibasinya kembali. (Sebagaimana hadits riwayat Tirmidzi, dishahihkan oleh AI-Albani)
6. Larangan tidur satu selimut
Berdasarkan hadits:
Dari Abu Said Al-Khudri dari bapaknya bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Janganlah pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita yang lain, dan janganlah pria berkumpul dengan pria lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita lain dalam satu selimut”.
(HR. Muslim dan Tirmidzi)
7. Berbaring Kesisi Kanan
Imam Ibnul Qoyyim berkata:
“Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan”.
(Zaadul Ma’ad)
Rasulullah bersabda:
Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan!
(HR. Bukhari, Muslim)
Sahabat Mulia Hudzaifah berkata:
“Adalah Nabi apablla tidur beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya”
(HR. Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, dll)
Imam Ibnul Jauzy berkata:
“Keadaan tidur seperti ini sebagaimana ditegaskan oleh pakar kedokteran merupakan keadaan yang paling baik bagi tubuh”.
(Fathul Bari)
8. Makruh tidur tengkurap
Abu Dzar menuturkan:
`Nabi shallallahu `alaihi wa sallam pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda:
`Wahai Junaidah (panggilan abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka`
(H.R Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al Albani).
9. Makruh tidur di atas dak terbuka
Berdasarkan hadits yang bersumber dari `Ali bin syaiban disebutkan bahwasanya Nabi shallallahu `alaihi wa sallam telah bersabda:
`Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya`
(HR Al Bukhari di dalam al Adab al Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al Albani).






Keistimewaan Sholat Tahajjud

About The Author
Bie, that's my name. Im just an ordinary blogger.Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id. Eam no corpora maluisset definitiones.
Share This
Subscribe Here

0 komentar:

Posting Komentar

 

Categories

Site Info

Followers

sahaja dalam hidup Copyright © 2009 DarkfolioZ is Designed by Bie Blogger Template for Ipietoon